Pengalaman Baru : Study Tour to Indoofood
KAMIS 21 DESEMBER 2017 Well, terceklis sudah satu wishlist imajinasi
sma ku, bagaimana sebuah kehidupan perkampusan yang selama ini kulihat di
film-film salah satunya sudah terwujud. Awal cerita dimulai dari sebuah program
pembelajaran salah satu mata kuliah yang ku ambil di semester 5 ini. Matakuliah
ini mewajibkan ku untuk meneliti secara langsung salah satu pabrik untuk
melihat bagaimana sebuah perusahaan manufakturing dalam memproduksi produknya. Banyak
cerita yang ku dapat dari perjalan kali ini, apakah perjalan ini akan membuka
sebuah perjalan selanjutnya, well ill be wait for it.
KAMPUS, 08.00 WIB. Kuparkirkan scoopy ku di tempat aku biasa parkir
dikampus, dibawah atap hijau nan sejuk untuk mengantisipasi just is case the
day will be rain. Saat kualihkan pandangan ke halaman parkiran mobil, sudah
terpakir 2 bus pariwisata nan elok rupawan, yang tak seharusnya ku ekspetasikan
di malam sebelumnya. Tak kulihat seorang pun disekitar bus, hanya terdapat 2
lelaki separuh baya yang ternyata seorang supir dan keneknya. Ternyata sudah
ada beberapa peserta yang telah hadir menunggu tidak jauh dari lokasi bus
berada. Aku agak sedikit terkikik dalam hati saat kulihat mereka memakai
almamater kampus, yang mana akulah inisiator tersebut. Hilang sudah kepercayaan
orang terhadapku, saat sang inisiator tak menghendaki instruksinya sendiri
argumen dalam diriku mencoba berdiskusi. Langsung saja kuhampiri supir dan
keneknya tadi untuk membantuku memasangkan spanduk yang sehari sebelumnya aku
cetak dengan kesepakatan pembayaran secara iuran yang dikehandaki oleh peserta
lainnya.
20 MENIT DIKAMPUS. Orang-Orang mulai berdatangan dan memenuhi
parkiran dan area kampus. Seketika terdengar sebuah musik senam yang memompa
semangat seketika saat lagu itu mulai diputar, what a nice way to begin the
day. Pebimbingpun sudah tiba di area kampus, menandakan keberangkatan yang akan
segera dimulai. Saat itu 2 bus sudah terisi penuh dengan kami para mahasiswa
yang haus akan ilmu yang ingin didapat dari perjalan kali ini.
DI DALAM BUS. Aku mengambil posisi duduk paling belakang yang
biasanya bisa diisi 4 orang tersebut. Yang mana kulakukan agar aku tak
kehilangan momen sedikitpun untuk melihat suasana yang langka ini. Apakah aku
sedikit egois untuk memperhatikan setiap detail suasana saat itu, yang mana aku
menyukainya. Bus ini sesak dan mungkin jika dia memiliki hasrat dalam
imajinasiku pasti dia tak sanggup lagi membawa kami ke sana dan berteriak
sekeras-kerasnya agar kami tidak mebebaninya. Bus ini terasa sangat penuh dan
ramai, orang-orang pada sibuk dengan dirinya dalam menikmati momen ini,
kuperhatikan mereka baik yang duduk dari bangku depan disamping supir hingga
orang yang duduk disampingku saat itu, merasakan hal yang sama denganku, ya!
Pengalaman Baru. Aku mencoba untuk tidak berharapan besar bagaimana suasana
yang nantinya akan terjadi di lokasi sama seperti imajinasiku yang kulihat dari
film-film bergenre drama, dan comedy Glee. Aku hanya tersenyum saat
kuberdiskusi sendiri dengan logikaku mengenai hal itu. Kucoba untuk
menyesuaikan diri sebaik mungkin di keadaan saat itu, ku coba alihkan pandangan
lurus dan melihat kedepan yang membuatku terbebas dari sedikit pusing di kepala
karena efek handphone yang sebelumnya kugunakan untuk mengcapture momen-momen
ini. Ironi. . .
LOKASI PABRIK, 09.10 WIB. Bukanlah sebuah sambutan hangat nan ramah yang
didapati. Seorang petugas keamanan langsung menghampiri rombongan saat itu
dengan sedikit susana yang ku interpretasikan agak rude. Hospitality yang tak
bersahabat yang ku alami, mungkin ini juga efek dari tingkah kami para peserta
yang terlalu excited dengan keadaan ini yang terlalu terbawa antusiasme suasana
saat itu. Pemberian arahan oleh petugas keamanan tentang apa yang boleh kami
lakukan, dan yang tidak boleh kami lakukan. Salah satunya larangan membawa
kamera dan handphone yang membuatku agak kecewa. Aku telah berencana untuk
membuat tulisan ini, hingga aku ingin merekam audio selama di lokasi pabrik
nantinya agar aku mengingat setiap detail yang ingin kutuliskan di cerita ini.
Aku tahu bahwa kalian yang membaca tulisan ini sebagian merasakan hal yang sama
saat di lokasi. Aku merasa orang-orang melihatku agak aneh dan jijik karena aku
terlihat terlalu formal dengan tangan yang memegangi buku dan pena yang entah
mereka interpretasikan seperti apa didalam fikirannya. Semua aku lakukan untuk
mencatat setiap detail yang tak bisa kulakukan dengan perekaman audio yang bisa
membuatku melanggar aturan pihak pabrik. Sekali lagi aku coba untuk menenangkan
dan memenangkan argumen dalam diri ini. Kuminum air dari tupperware yang kubawa
untuk menyelamatkan diri dari sedikit rasa dehidrasi sejak awal tiba dilokasi.
10 MENIT BERLALU. Satu persatu peserta mulai melangkahkan kaki
menuju lokasi pabrik dan diikuti peserta lainnya membentuk barisan panjang
persis seperti barisan pinguin yang sedang berimigrasi saat musim dingin.
Didalam barisan, mataku tak lepas dari pengamatan super ku yang memperhatikan
setiap detail fasilitas dipabrik ini. Kutemukan sebuah spanduk yang memuat
foto-foto para karyawan di pabrik ini. Saat ku arahkan untuk membaca judulnya,
tertulis “best employes of the year”. Yes! Sebuah bentuk penghargaan perusahaan
atas kinerja karyawannya. What a nice thing to do when you are a boss, respect
all people arround you, at least do it like those company did. Well, laju barisan
mulai melambat, ternyata para peserta disuruh untuk membentuk barisan kelompok
LAGI. Kali ini, agaknya cukup berbeda dan sedikit melegakan. Barisan diambil
alih oleh salah satu karyawan PR perusahaan. Yang mana PR ini melakukan
briefing dengan nice attitude at least, kepada kami tentang apa yang akan di
tunjukannya nanti saat tour berlangsung.
MENYUSURI LORONG PINTU DALAM
PABRIK. Seperti lorong
kebanyakan yang diapit dinding yang membentuk sebuah lorong. Haha. Terlihat berbagai
pajangan poster yang bergambarkan dan menginformasikan tengtang K3 dan
Kata-Kata Motivasi yang menghiasi sepanjang dinding menuju tangga masuk. untuk
ruangan produksinya sendiri terdapat dilantai satu, dimana peserta dibawa
kelantai 2 untuk melihat proses produksi dari balik kaca yang bisa ku gambarkan
seperti laborotorium di film-film sci-fi. Saat pertama kali melangkahkan kaki
ke ruangan, hembusan uap hangat langsung menerpa seluruh badan. Udara hangat
yang memenuhi lorong kaca tersebut dihasilkan dari ruangan produksi di bawah yang
dipenuhi oleh mesin-mesin yang mengeluarkan panas. Keringatku mulai menyucur,
seingatku para peserta juga mulai melepaskan almamaternya sembari mencoba untuk
menjadikan catatan mereka sebagai kipas darurat yang menghasilkan hembusan
angin yang tak seberapa. Sang PR masih menjelaskan tentang apa yang sedang
dikerjakan para karyawan pabrik dibawah sana. Antusiasme peserta tampak sangat
baik, sambil mendengarkan penjelasan PR tersebut, tangan tak lepas mencatat
dengan sigap tentang informasi yang diberikan. Hingga menyusuri lorong ujung,
terlihat sebuah cahaya yang sepertinya lagi kugambarkan sebagai pintu surga
yang sering ditampilkan di film tom and jerry yang kutonton semaca kecil
dulu. Pintu tersebut tak lain adalah
pintu masuk keruangan aula begitulah mereka menyebutnya. RELIEF, itulah yang
pertama kali kurasakan. Hembusan hawa dingin yang dihasilkan ac langsung
menyambut dengan ramah kepada peserta saat pertama kali melangkah kedalam aula.
RUANGAN AUDITORIUM. Ruangan ini dirasa cukup luas untuk menampung
para peserta yang berjumlah 70 orangan lebih didalamnya. Peserta mengambil
posisi duduk sesaat setelah masuk keruangan ini. Sesi presentasi dari pihak
perusahaan mencoba untuk menjelaskan berbagai hal tentang perusahaan. Profil,
sejarah, produk, dan sistem kerja mereka. Semua dijelaskan setidaknya yang
dapat kuhitung berlangsung beberapa jam yang kulihat dari penunjuk jam tangan
seseorang disampingku. Sesi presentasi dikemas begitu profesional, penjelasan
pun dirasa cukup bagus dan mendetail. Suasana mulai agak membosankan setelah
begitu banyaknya pertanyaan di ajukan peserta, mengingat antusisme yang masih
cukup tinggi sejak kehadiran kami disini. Pertanyaan mulai dari yang umum, mainstream,
privat, dan pertanyaan “berkelas” yang dilontarkan, dijawab langsung
satu-persatu oleh sang PR dan rekannya. Sesi pertanyaan berlangsung setidaknya
1 jaman lebih. Tampaknya, pihak perusahaan cukup peka dalam membaca suasana, setelah
sesi pertanyaan dirasa cukup. Para peserta disuguhkan “cemilan” mie cup satu
persatu yang pastinya dapat digambarkan sebagai ramah tamah perusahaan dalam
menjamu tamu. Sebuah sikap yang baik sekali dari perusahaan, mengingat meskipun
tidak adanya hubungan “material” yang terjalin dalam program study tour ini.
MENUJU TOUR PABRIK. kegiatan dilanjutkan dengan mengelilingi
lingkungan pabrik. sekali lagi peserta membentuk barisan serupa pinguin berbaris
seperti diawal tadi. Lingkungan terlihat rapi, asri dan udaranya cukup segar
untuk ukuran sebuah pabrik yang besar. Tong-tong air super raksasa yang
berdempetan itu menarik perhatianku. Seberapa banyak air yang digunakan untuk
mengisi tong-tong besar itu? Jika bisa ku kalkulasikan, mungkin seluruh air di
tong dapat mengisi sebuah kolam berenang dewasa ukuran medium yang ada di kolam
renang lokal di komplekku. Langkah berlanjut menuju bagian paling belakang atau
samping pabrik (aku ragu karena dari tadi kami berjalan memutar). Terdapat
sebuah kolam yang berisikan limbah cair pabrik. Limbah yang telah dijernihkan,
terlihat seperti air bersih kebanyakan. Peserta terlihat serius mendengarkan PR
tadi dalam menjelaskan bagaimana proses pemurnian limbah hingga menjadi air
yang ada dikolam ini. Kurasa informasi ini telah cukup untuk bahan laporan
kunjungan kali ini yang akan dibuat sebagai tugas akhir mata kuliah KSOB yang
kuambil. Lalu kututuplah buku catatan yang sejak awal tadi kugengam dengan
seksama.
GET TIRED AND GO HOME. Pengarahan
terakhir diberikan oleh pihak pabrik, tak lupa peserta mengucapkan terima kasih
kepada pihak pabrik yang sudi menerima para mahasiswa yang haus akan ilmu ini. Semua
pengalaman ini tak akan pernah terlupakan. Sebuah pengalaman yang mengesankan,
mengetahui bagaimana sebuah perusahaan manufakturing dalam beroperasi
menjalankan bisnisnya. Tak lupa sebuah kenangan yang kudapat dari perjalanan
kali ini yang membuat ku tak bisa melupakannya. What a nice day. . .
Komentar
Posting Komentar